Senin, 09 Desember 2013

Tugas ISD 4 IPTEK dan Kemiskinan

Hayuning A
1IA21
53413983

IPTEK DAN KEMISKINAN

Judul "Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan" memberi petunjuk adanya sesuatu yang inheren, mungkin permasalahannya ialah adanya perubahan, harmoni atau disharmoni. Tidak mustahil masalah ini akan melihat masa lampau atau masa depan yang penuh dengan ketidakpastian, dan dapat melibatkan perdebatan semantika.

"Ilmu Pengetahuan" lazim digunakan dalam pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata, "ilmu" dan "pengetahuan", yang masing-masing mempunyai identitas sendiri-sendiri. Dalam membicarakan "pengetahuan" saja akan menghadapi berbagai masalah, seperti kemampuan indera dalam memahami fakta pengalaman dan dunia realitas, hakikat pengetahuan, kebenaran, kebaikan, membentuk pengetahuan, sumber pengetahuan, dsb. Kesemuanya telah lama dipersoalkan oleh para ahli filsafat seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles, di mana teori pengetahuan merupakan cabang atau sistem filsafat. Oleh J.P. Farrier, dalam Institutes of metaphisics (1854), pemikiran tentang teori pengetahuan itu disebut "epistemologi" (epistem = pengetahuan, logos= pembicaraan/ilmu).
 
Teknologi dan Masalahnya
  • Teknologi dalam penerapannya sebagai jalur utama yang dapat menyongsong masa depan cerah, kepercayaannya sudah mendalam. Sikap demikian adalah wajar, asalkan tetap dalam konteks penglihatan yang rasional. Sebab teknologi, selain mempermudah kehidupan manusia, mempunyai dampak sosial yang sering lebih penting artinya daripada kehebatan teknologi itu sendiri. 

    Schumacher, dalam Kecil itu Indah, dunia modern yang dibentuk oleh teknologi menghadapi tiga krisis sekaligus. Pertama, sifat kemanusiaan berontak terhadap pola-pola politik, organisasi, dan teknologi yang tidak berperikemanusiaan, yang terasa menyesakan napas dan melemahkan badan. Kedua, lingkungan hidup menderita dan menunjukkan tanda-tanda setengah binasa. Ketiga, penggunaan sumber daya yang tidak dapat dipulihkan, seperti bahan bakar, fosil, sedemikian rupa sehingga akan terjadi kekurangan sumber daya alam tersebut. Oleh karena itu dipertanyakan, bagaimana peranan teknologi dalam usaha mengatasi kemiskinan dan membatasi alternatif pemecahan masalah serta mempengaruhi hasilnya.
Hubungan IPTEK dan Kemiskinan 

  •       Kemiskinan merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai perjuangan yang akan memperoleh kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental dari cita-cita menciptakan masyarakat adil dan makmur. Hal itu sudah sejak lama oleh sarjana ekonomi di banyak negara digeluti dan dipecahkan, dan setiap kali pula pemecahannya lobs dari genggaman, dan berkembang menjadi masalah baru. Berbicara tentang masalah kemiskinan akan dihadapkan kepada persoalan lain, seperti persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok, posisi manusia dalam lingkungan sosial, dan persoalan yang lebih jauh; bagaimana ilmu pengetahuan (ekonomi) dan teknologi memanfaatkan sumber daya alam untuk membasmi kemiskinan.
  •       Ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan merupakan bagian-bagian yang tidak dapat dibebaskan dan dipisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi, interelasi, interdependensi, dan ramifikasi (percabangannya). Dengan demikian wajarlah apabila menghadapi masalah yang kompleks ini, memerlukan studi mendalam dan analisis interdisipliner kalau tidak mau mencampuradukkan unsur-unsur sintesis dengan sintesisnya sendiri. Maka usaha mulia berikutnya adalah untuk membuatnya operasional dalam rangka social engineering-nya.
     

    (sumber : www.wikipedia.com)

Jumat, 22 November 2013

TUGAS ISD ke-3

Hayuning Azaniarti
1IA21
53413983

Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

1) Pengertian Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota/Modern

   -Masyarakat desa adalah masyarakat yang kehidupan nyamasih banyak dikuasai oleh adat istiadat.
    Adat istiadat adalah sesuatu aturan yang mencakup segala konsepsi sistem budaya yang mengatur          
    tindakan atau perbuatan manusi dalam kehidupan sosial seperti bekerja sama dan bergotong royong.

  -Masyarakat kota(modern) adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai nilai budaya  
    yang terarah ke kehidupan sekarang/masa kini. Pada umumnya masyarakat modern tinggal nya
   di perkotaan oleh sebab itu mereka disebut masyarakat kota. Namun tidak semua masyarakat kota dapat 
   disebut masyarakat modern, sebab orang kota tidak memilik orientasi ke masa kini, misalnya saja seorang 
    gelandangan.

2) Ciri-ciri Masyarakat Desa dan Kota

a. Ciri-ciri masyarakat Desa
    Ciri yang sangat menonjol yang ditunjukan oleh Masyarakat Desa yaitu umumnya kehidupan mereka
    tergantung pada alam (bercocok tanam), sifat gotong royong yang sangat erat antar penduduk dan juga   
    memiliki penghayatan dalam hal religi lebih kuat. 
    adapun ciri-ciri lain dari Masyarakat Desa yaitu :
1. Mata pencaharian penduduk desa adalah bertani
2. Memiliki komunitas yang lebih kecil
3. Mewariskan norma-norma dan nilai masyarakat kepada generasi berikutnya
4. Biasanya dipimpin oleh tokoh masyarakat, tokoh adat, kyai atau pendeta
5. Perilaku Masyarakat Desa
    Didalam masyarakat desa tidak ada persaingan, disamping pengaruh norma dan nilai juga adat istiadat  
    yang kuat, sehingga perubahan sangat lambat. perilaku yang terikat yaitu kebiasaan-kebiasaan lain dalam 
    aktifitas penduduk pedesaan yang lebih tolong menolong dan juga lebih memilih mengambil suatu       
    keputusan dengan cara mufakat atau musyawarah.   

b. Ciri-ciri Masyarakat Kota
1. Hubungan antar manusia didasari atas kepentingan pribadi.
2. Kepercayaan yang sangat kuat terhadap IPTEK sebagai sarana meningkatkan kesejahteraan.
3. Masyarakat nya tergolong atas profesi yang dipelajari dan tergantung dari tingkatan pendidikan
4. Tingkat pendidikan formal pada umum nya tinggi dan merata
5. Ekonomi nya hampir seluruhnya ekonomi pasar hal ini dikarnakan ada uang dan alat-alat pembayaran lain.

3) Hubungan penduduk Desa dan Kota
    
  • Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur­mayur, daging dan ikan.Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis­jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek­proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak.
  • Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi. Kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-­bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri.
4) Kesimpulan

Jadi, secara umum masyarakat desa dan kota memiliki ciri-ciri yang dapat dibedakan dengan :
  • jumlah dan kepadatan penduduk;
  • lingkungan hidup;
  • mata pencaharian;
  • corak kehidupan sosial;
  • stratifikasi sosial;
  • mobilitas .sosial;
  • pola interaksi sosial;
  • solidaritas sosial; dan 
  • kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.
Masyarakat desa dan kota tidak bisa dipisahkan karena mereka membutuhkan satu sama lain. mulai dari hasil perkebunan, jasa pekerjaan maupun dalm bidang lain nya.

(sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2012/10/25/perbedaan-masyarakat-kota-dan-desa-504304.html)

   

Kamis, 14 November 2013

Tugas Ilmu Sosial Dasar ke-2

Hayuning Azaniarti
1IA21
53413983

Individu, Keluarga dan Masyarakat

1. INDIVIDU
Individu berasal dari kata latin, "individuum" yang artinya yang tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.

-           -Pertumbuhan Individu
    Pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi yang primer adalah bagian- bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedang keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan oleh asosiasi.
 
-          -Faktor-faktor pertumbuhan
  •  Faktor sejak lahir
      Pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Misalnya kemiripan antara orang tua dengan anaknya. Misalnya seorang ayah memiliki keahlian di bidang seni lukis maka kemungkinan besar anaknya juga menjadi pelukis dan sejenisnya
  •   Faktor lingkungan
      Menurut pendirian ini menolak dasar dalam pertumbuhan individu dan lebih jauh menekankan pada lingkungan dan konsekuensinya hanya lingkunganlah yang banyak dibicarakan. Pendirian semacam ini biasa disebut pendirian yang environmentalistik. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendirian ini pada hakikatnya adalah kelanjutan dari faham emperisme.
  •   Konsep konvergensi (faktor bakat)
      Konsep konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu. Nampak lain dengan konsepsi konvergensi yang berpandangan oleh dasar (bakat) dan lingkungan.

2. KELUARGA
Keluarga adalah unit/satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini, dalam hubungannya dengan perkembangan individu, sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.

-         - Fungsi  Keluarga
Dalam kehidupan keluarga sering kita jumpaiadanya pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan.Suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan itu biasa disebut fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu. Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh keluarga itu dapat digolongkan/dirinci kedalam beberapa fungsi, yaitu :
a.  Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari gangguan apapun itu contohnya adalah gangguan udara dengan berusaha menyediakan rumah;
Bila dalam keluarga salah satu fungsi ini telah dijalankan dengan sebaik- tentu akan membantu terpeliharanya keamanan dalam masyarakat pula. 

b. Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia yang pokok yaitu :
·         kebutuhan makan dan minum
·         kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya
·         kebutuhan tempat tinggal.
Berhubung dengan fungsi penyelenggaraan kebutuhan pokok ini maka orang tua diwajibkan untuk berusaha keras agar supaya setiap anggota keluarga dapat cukup makan dan minum, cukup pakaian serta tempat tinggal.

c. Fungsi Sosial
Fungsi sosial dalakeluarga meliputi :
 1) Pembentukan kepribadian; dalam lingkungan keluarga, para orang tua meletakkan dasar-dasar kepribadian kepada anak-anaknya, dengan tujuan untuk memproduksikan serta melestarikan kepribadian mereka.
2) Keluarga merupakan eksponen dari kebudayaan masyarakat, karena menempati posisi peran utama dari perkembangan anak. Keluarga adalah sebagai jenjang dan perantara pertama dalam transmisi kebudayaan.


3. MASYARAKAT 
Pengertian masyarakat yang lebih sederhana yaitu Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sanna-sama ditaati dalam lingkungannya.
  
-          Kelompok Masyarakat
Dasar kehidupan sosial dalam lingkungan dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas. Dalam lingkungan itu, antara orang tua dan anak, antara ibu dan ayah, antara kakek dan cucu, antara sesama kaum laki-laki atau sesama kaum wanita, atau antara kaum laki-laki dan kaum wanita, larut dalam suatu kehidupan yang teratur dan terpadu dalam suatu kelompok manusia, yang disebut masyarakat. suatu kelompok masyarakat dapat berupa suatu suku bangsa. bisa juga berlatar belakang dari berbagai suku.

-          Penggolongan Masyarakat
Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju (masyarakat modern).
a.  Masyarakat sederhana. Dalam lingkunganmasyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja dalam bentuk lain tidak terungkap dengan jelas, sejalan dengan pola kehidupan dan pola perekonomian masyarakat primitif atau belum sedemikian rupa seperti pada masyarakat maju.
b.  Masyarakat maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih akrab dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.

Kesimpulan :
 HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
  • Makna Individu
Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya.
  • Makna Keluarga
Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial ini mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, dimana saja dalam satuan masyarakat manusia.
  • Makna Masyarakat
masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.

Jumat, 18 Oktober 2013

Tugas1 ISD Permasalah di Masyarakat



Hayuning A
1IA21
53413983 

Media Sosial Mencandu Kaula Muda
 
                Menurut Psikolog Erfianne S.Cicilia, Psi, addicted atau biasa dikenal dengan nama kecanduan adalah keinginan akan kerterlibatan terus menerua pada sesuatu atau seseorang yang tidak bias dikontrol. Tapi kalau sudah mengetahui efek buruknya namun kita tetap tidak bisa lepas dengan benda tersebut. Maka kita termasuk orang yang kecanduan terhadap sesuatu.
               
 Melakukan hal yang kita sukai kadang memang bikin ketagihan. Tapi, jangan sampai kecanduan. Karena dampak yang ditimbulkan bukan hanya berpotensi dijauhi teman, tapi juga bisa menggangu jiwa.
               
 Banyak anak muda jaman sekarang yang tidak lepas dari  suatu gadget. Apasih yang mereka lakukan jika sudah sibuk dengan gadget nya? Pasti tidak lain tidak bukan sedang memainkan suatu aplikasi berupa media social atau yang kita sebut sekarang dengan “MEDSOS”. Di era globalisasi ini sudah banyak medsos yang bermunculan. Mulanya hanya ada satu Media social yang terkenal yaitu Facebook. Namun, sekarang sudah banyak bermunculan media social tersebut seperti Twitter, Instagram, dan yang sekarang sedang digandrungi oleh para kaula muda yaitu Path. Mereka menggunakan media social diatas untuk hal seperti mengupdate status, memposting foto, atau bahkan memberitahukan lokasi kita. Mungkin mereka lakukan agar terlihat keren dan menjadi eksis di lingkungan nya. Namun mereka tidak mengetahui dampak negatif apa yang ditimbulkan jika mereka benar-benar ketergantungan dengan media sosial. Apa saja sih dampak negatif dari kecanduan media sosial?

1. Menjadi sasaran kejahatan
Saat meng-update status maupun foto di media sosial seperti twitter atau facebook para remaja sering mencantumkan lokasi dimana mereka meng-update status, maka mereka berpotensi menjadi sasaran kejahatan. Misalnya saja mengupdate lokasi rumah dengan alamat yang super lengkap. Bisa saja alamat rumah kita itu disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab yang akan membuat rugi diri sendiri dan juga  keluarga. 

2. Cedera otot pada ibu jari
Terlalu sering mengetik di smartphone atau gadget lain nya bisa membuat kita terserang cedera pada urat otot ibu jari akibat suatu gerakan menekan yang berulang. Mengapa bisa terserang cedera demikian, hal ini disebabkan karena ibu jari mendapatkan beban lebih besar dari seharusnya. Inilah yang menyebabkan ibu jari serta sendi tangan menjadi nyeri bahkan sampai mati rasa.

3. ANSOS ( Anti Sosial)
Saat berkumpul bersama teman maupun keluarga, para remaja yang kecanduan oleh media sosial biasa nya asik menatap layar gadget. Akibat yang ditimbulkan mereka malah jadi tidak akrab dengan teman disekeliling mereka bahkan membuat teman yang berada di sekitar menjadi risih karena merasa di acuhkan. Mereka pun akhirnya di kritik karena asik dengan gadget nya.

                Saran saya, memiliki akun media sosial tidak masalah asalkan tahu batasan nya. Batasan yang pertama. Batasi mengupdate status di medsos setiap waktu.  Biasanya kita meng-update setiap 10 menit sekali, lebih baik lagi jika kalian membuat sebuah jadwal. Misalnya : dalam satu hari kalian maksimal mengupdate hanya  5-10 status. Toh kalian juga tidak akan kehilangan teman atau pun pengikut kalian di media sosial. Batasan yang kedua kurangi penggunaan gadget. Saat kalian berkumpul bersama keluarga ataupun teman sebaiknya handphone kalian jauhkan dari jangkauan anda  atau minimal matikan handphone  saat berkumpul. Maka kalian bisa meminimalkan dampak negative yang ditimbulkan dari media sosial.    

  (sumber : Majalah Kawanku/2012) 
 

Around the World Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang